h1

Mahluk Apa sih Sebenarnya Setan itu … ???

August 6, 2009

Jika kita diminta untuk membayangkan tentang setan … maka (mungkin) yang terlintas pertama kali dalam pikiran adalah sosok mahluk halus/gaib yang menyeramkan seperti kuntil-anak, genderuwo, pocong dan lain sebagainya … Pendeskripsian tentang setan seperti tersebut di atas juga sering divisualisasi melalui film-film horor (yang konyolnya malah sering dibumbui dengan adegan berbau pornografi) … yang banyak diproduksi oleh produser-produser film di negara yang kita cintai ini … Namun jika kita mengaku sebagai seorang muslim … tentu yang harus dijadikan sebagai pedoman adalah Al Qur’an … yang bukan hanya mengenal konsep ‘setan’ ini … melainkan juga memberikan peringatan dengan menempatkan ‘setan’ sebagai musuh yang nyata bagi umat manusia yang beriman (lihat QS. 2:208) … Nah … dalam tulisan berikut ini … saya akan mencoba untuk membahas mengenai konsep ‘setan’ ini menurut Al Qur’an … šŸ˜€

Secara istilah, setan (syaitan) adalah makhluk durhaka yang perbuatannya selalu menyesatkan dan menghalangi dari jalan kebenaran … Makhluk yang pertama kali durhaka kepada Allah adalah iblis ketika membangkang perintah Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam AS sehingga dilaknati Allah … Namun iblis minta diberi waktu dan kesempatan untuk menggoda manusia … Permintaannya itu dikabulkan oleh Allah … dan sejak saat itu iblis bertekad untuk selalu berupaya menghalang-halangi manusia dari jalan Allah yang lurus (lihat : QS. 7:11-18) … Karena itu … iblis itu disebut juga setan … atau malah sering juga disebut sebagai bapaknya setan …

Jika merujuk pada Al Qur’an … maka secara garis besar dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri setan (syaitan) itu adalah … :
1. suka menyombongkan diri dan durhaka kepada Allah (kafir) karena tidak mau menjalankan perintah-Nya (lihat QS. 2:34, QS. 7:11-12)
2. suka memberi janji dan angan-angan kosong yang tujuannya adalah untuk menjerumuskan manusia ke dalam kesesatan (lihat : QS. 4:120)
3. setan itu akan selalu berusaha menggoda dan mengajak untuk melakukan perbuatan jahat dan keji … yaitu perbuatan yang melanggar perintah dan larangan Allah (lihat QS. 2:169, QS. 7:16-17)

Melihat uraian di atas … maka pertanyaannya kemudian adalah … apakah yang bisa disebut setan itu harus selalu berasal dari golongan jin … ? … Apakah semua jin harus dianggap sebagai setan … ? … Pertanyaan seperti di atas wajar mengingat bahwa iblis sebagai setan pertama itu berasal dari golongan jin (lihat QS. 18:50) … Al Qur’an telah memberikan informasi bahwa sama seperti manusia … jin juga ada yang kafir dan ada yang beriman kepada Allah … Sebagai contoh … perhatikan ayat-ayat berikut ini … :

QS. 46:29
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al-Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: Diamlah kamu (untuk mendengarkannya). Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.

QS. 46:30
Mereka berkata: Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al-Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.

QS. 46:31
Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.

Ayat-ayat yang menunjukkan bahwa tidak semua jin itu kafir dan ingkar kepada Allah … dapat juga dilihat pada surat Al-Jin … misalnya QS. 72:1-3 … Lantas … bagaimana jika pertanyaannya dibalik … apakah setan itu harus dari golongan jin saja … ? … Di sini juga Al Qur’an telah memberikan informasi yang jelas … Perhatikan ayat berikut ini … :

QS. 6:112
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Rabbmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkan mereka dan apa yang mereka ada-adakan.

Lihat juga QS 114:1-6 … dan coba perhatikan ayat terakhirnya … Di sana jelas terlihat bahwa yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia itu … bisa dari jin dan juga bisa dari manusia … Dengan demikian … maka yang dimaksud dengan setan itu tidak terbatas pada mahluk gaib dari golongan jin saja … Manusia juga bisa digolongkan sebagai setan jika ucapan dan perbuatannya mendorong atau mengajak orang lain untuk melakukan perbuatan yang menyimpang … atau juga menghalang-halangi orang lain mengambil jalan yang benar menurut ajaran agama … Dengan berpedoman pada Al Qur’an … kita dapat lebih mengenal setan sebagai musuh … sehingga Insya Allah kita menjadi lebih mampu membentengi diri dari tipu muslihat setan … yang bisa jadi malah berkedok kiai, tokoh agama, dermawan … dan lain sebagainya … Penampilan yang mempesona itu merupakan senjata yang sangat efektif bagi setan untuk menjerumuskan manusia ke dalam kesesatan … Tipu muslihat iblis yang mempesona (sampai bersumpah bahwa dia termasuk yang memberikan nasehat … lihat : QS. 7:21) itu juga yang telah menggelincirkan Nabi Adam AS untuk melakukan perbuatan yang telah dilarang oleh Allah SWT …

Sebagai orang yang mengaku beriman kepada Allah SWT … tentu kita tidak mau menjadi seperti setan yang senang menjerumuskan orang lain ke dalam kesesatan … Namun sayangnya … kita mungkin telah sering mengikuti jejak setan karena tanpa disadari telah ikut menjerumuskan orang lain ke dalam kesesatan … Sebagai contoh … dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai pemakluman terhadap perbuatan maksiat seperti berjudi, mabuk-mabukan, mempertontonkan aurat, berselingkuh, berzinah dan lain sebagainya … Perbuatan maksiat itu terkesan dianggap sebagai hal yang wajar dan biasa saja … Ungkapan seperti … “Ahh … sudahlah … namanya juga anak muda” … atau “Ahh … itu kan sekedar happy-happy doang … hidup itu kan harus dinikmati” … atau “Ahh … itu kan hanya kreatifitas seni” … dalam menanggapi perbuatan maksiat seperti itu bisa jadi malah mendorong seseorang untuk terus melakukan perbuatan maksiatnya karena dianggapnya sebagai dukungan dan pembenaran atas perbuatan maksiatnya itu … Dengan ikut memaklumi dan terkesan membenarkan suatu perbuatan maksiat … maka menurut saya … orang yang bersangkutan itu telah melakukan pekerjaan setan …

Karena itu … seorang muslim yang mengaku beriman mestinya akan lebih berhati-hati atas ucapan dan tindakannya … jangan sampai malah ikut andil dalam menjerumuskan orang lain ke dalam kesesatan … Membujuk, mendukung, membenarkan, mengkampanyekan ataupun memaksa orang lain untuk melakukan perbuatan maksiat itu memang pekerjaan setan … Dan jika kita beriman kepada Allah SWT … tentu kita tidak mau dong mendapat predikat sebagai setan atau berkawan dengan setan di mata Allah SWT … karena sudah pasti tempatnya adalah di neraka jahanam (lihat QS. 22:3-4, QS. 35:6) … Hiiiy … naudzubillahi min zalik …

Referensi :
http://forum.swaramuslim.net/
http://swaramuslim.net/

8 comments

  1. Syetan selalu membawa manusia kepada kenikmatan sesaat d tipu daya


  2. yup … intinya menjerumuskan manusia ke dalam kesesatan … šŸ˜€


  3. berarti otak manusia yg hidup indah dgn keinginan semata itu cuma bujukan iblis yg bahag ia klo kita berdosa yaa..huuft
    cemburu ma nabi adam yg tercipta lbh sempurna sm iblis!
    w gak mau msk neraka, setan!!


  4. Syaitan (atau gampangnya kita sebut setan aja) itu kerjaannya adalah menjerumuskan manusia ke dalam kesesatan … Kalau misalnya ada orang yang suka berbuat maksiat tapi nggak ngajak-ngajak orang lain … maka belum jadi setan dia … Tapi kalo sudah ngajak-ngajak orang lain, mengkampanyekan, atau mempromosikan perbuatan maksiat itu … maka orang seperti itu dapat disebut setan dalam wujud manusia … Gitu loh … šŸ˜€


  5. Stan itu memang jhat gan dan ingin menjerumuskan mnusia tpi sisi baik dari setan bisa di teladani salah satunya “Pantang Menyerah”


  6. Kalo pantang menyerahnya dalam hal menjerumuskan manusia ke dalam dosa … yaa nggak bisa dijadikan teladan dong … šŸ˜€


  7. Umat Islam tidak boleh menyalahkan setan dan Iblis. Toh yang disalahkan tidak jelas tidak nampak dan absurd.Selama manusia mengkuti dan patuh dengan Al Quran. Setan, dan Iblis itu hanya ilusi.


  8. tulisan ini bukan untuk menyalahkan syaitan dan iblis … tapi berusaha menjabarkan kayak gimana sih yang dimaksud dengan syaitan itu … : … Saya juga ngerti kok kalo tergoda oleh tipu daya syaitan … yaa itu salah manusianya sendiri … Hanya saja kita harus percaya bahwa syaitan itu adalah musuh yang nyata … bukan ilusi … Dan syaitan itu memiliki kemampuan untuk menjerumuskan manusia yang bahkan jauh lebih beriman dari kita-kita ini. Hal ini yang dialami Nabi Adam AS dan Siti Hawa sebagaimana digambarkan dalam QS 2:34-37

    QS 2:34
    Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

    QS 2:35
    Dan Kami berfirman: “Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.

    QS 2:36
    Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: “Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.”

    QS 2:37
    Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

    Karena itu, menganggap syaitan dan iblis hanya ilusi bagi saya justru mengingkari kebenaran Al Qur’an … Bukankah Allah telah bersabda bahwa syaitan itu adalah musuh yang nyata … ???

    QS 2:168
    Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.



Leave a comment